Kamis, 17 Desember 2009

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI 1

I. Judul Praktikum : Mengenal Jaringan Tumbuhan
II. Tanggal Praktikum : 20 November 2009
III. Tujuan Praktikum : Untuk mengetahui berbagai bentuk jaringan pada tumbuhan


IV. Landasan Teori
Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Untuk melakukan proses-proses hidup pada tumbuhan terdapat bermacam-macam sel yang masing masing mmpunyai fungsi terentu. Jaringan pada tumbuhan dapat di kelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.

1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem terdiri dari sel-sel yang akif membleah (bersifat embrional). Fungsinya memperpanjang pertumbuhan batang dan akar serta memperbesar batang tumbuhan dikotil.
Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Meristem primer, sel-slnya merupakan perkmbangan langsung dari sel-sel embrional. Misalnya kuncup, ujung batang, dan ujung akar.
2. Meristem sekunder, berasal dari jaringan dewasa yang telah mengalami diferenisasi. Misalnya kambium dan kambium gabus yang terdiri dari parenkim atau jaringan dasar kolenkim.

Berdasarkan posisi dalam tubuh tumbuhan, meristem dibedakan menjadi tiga, sebagai berikut.
1. Meristem apikal,terdapat di ujung akar, ujung pucuk utama, dan pucuk lateral.
2. Meristem interkalar, terdapat diantara jaringan dewasa.
3. Meristem lateral, terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya.

2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa merupkan jaringan yang telah mengalami deferensiasi dan tidak bersifat merisematik lagi. Jaringan dewasa dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut.
a. Jaringan Epidermis (Jaringan Pelindung)
Terdapat pada permukaaan seluruh bagian tibih timbihan dan berfungsi untuk melindungi jarigan di sebelah dalamnya. Sel-sel epidermis sebagian dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain (derivate epidermis), seperti stomata, trikoma, sel kapas, sistolit, sel silica dan sel gabus.

b. Jaringan Parenkim (Jaringan Dasar)
Terdapat hampir di semua bagian tubuh tumbuhan dan mengisi jaringan tumbuhan. Contoh: sebagai korteks diantara epidermis dan pembuluh angkut pada batang dan akar, sebagai empulur batang, merupakan mesofil pada daun, dan penyimpan cadangan makanan pada buah dan biji. Jringan parenkim berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan dalam bentuk zat tepung, pada sel yang mengandung klorofil mampu membentuk zat tepung, dan sebagai tempat untuk menimbun atau menyimpan air.

c. Jaringan Penyokong
1. Jaringan Kolenkim
Terdapat pada tumbuhan muda, terdiri dari sel-sel yang hidup dengan dinding sel dari selulosa. Contoh: terdapat pada bagian terluar batang dan urat daun. Fungsinya sebagai penguat atau penunjang tubuh tumbuhan karena dinding selnya telah mengalami penebalan.

2. Jaringan Sklerenkim
Terdapat pada tumbuhan yang sudah berkayu, sel-selnya mati dengan dinding sel dari zat lignin dan berfungsi sebagai alat penyokong. Jaringan sklerenkim dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu sebagai berikut:


a. Serat sklerenkim, terdapat pada silinder pusat, korteks, xilem serta floem.
b. Sklereid (sel batu), bentuk dan ukuran berfariasi, terdapat pada semua bagian tumbuhan, terutama di dalam kulit kayu, pembuluh tapis dan dalam buah dan biji.

d. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi terdiri dari xylem dan floem. Xylem dan floem bersama-sama disebut berkas pengangkutan (berkas vaskuler).
1. Xilem
Komponen penyusun xilem terdiri dari : unsure trakeal (trakea dan trakeid), serabut xilem dan parenkim xilem. Letaknya pada bagian kayu tumbuhan dan berfungsi mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar menuju bagian atas tubuh tumbuhan.

2. Floem
Komponen penyusun floem terdiri dari: unsure-unsur tapis, sel pengiring, serabut floem, dan parenkim floem. Letaknya pada bagian kulit kayu dan berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke sleuruh tubuh tumbuhan.

Posisi xilem dan floem pada tumbuhan dapat menentukan tipe berka pengangkutnya. Ada tiga tipe berkas pengangkut berdasarkan posisi/letak xilem dan floem, yaitu sebagai berikut.
1. Tipe Kolateral, apabila xilem dan floem terletak berdampingan. Floem berada di bagian luar dari xilem. Ada dua tipe kolateral yaitu:
a. kolateral terbuka, apabila antara xilem dan floem terdapat kambium. Terdapat pada dikotil.
b. Kolateral tertutup, apabila antara xilem dan floem tidak dijumpai cambium. Terdapat pad amonokotil.
2. Tipe Konsentris, apabila xilem dikelilingi floem atau sebaliknya. Ada dua tipe konsentris, yaitu:
a. Konsentris amfikibral, apabila xilem berada di tengah dan floem mengelilingi, dijumpai pada Pteridophyta.
b. Konsentris anfivasal, apabila floem berada di tengah dan xilem mengililingi, dijumpai pada Cirdyline sp.
c. Tipe radial, apabila xilem dan floem letaknya bergantian menurut jari-jari lingkaran, dijumpai pada akar tumbuhan monokotil.

e. Jaringan Gabus
Tersusun atas sel-sel gabus yang berfungsi melindungi jaringan lain di bawahnya agar tidak terlalu banyak kehilangan air. Pada tumbuhan dikotil, dibentuk oleh cambium gabus atau felogen di bawah epidermis.

f. Jaringan Sekretoris
Jaringan sekretoris menghasilkan senyawa yang tidak keluar dari tubuh. Beberapa bentuk penting jaringa sekretoris adlah sel kelenjar, jaringa kelenjar, dan saluran getah.

Organ dan Sistem Organ Tumbuhan
A. Akar
Fungsi akar:
a. Menyerap air dan hara tanah serta mengalirkan ke batang.
b. Menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah atau substrat tempat hidupnya.
c. Pada beberapa jenis tumbuhan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.

Sistem Perakaran Tumbuhan
1. Sistem Perakaran Serabut
Sistem perakaran serabut terdapat pada tumbuhan monokotil. Akar terdiri atas sejumlah akar yang kecil , ramping dan berukuran sama. Perakaran serabut terbentuk pada waktu akar primer membentuk cabang sebanyak-banyaknya.
2. Sistem Perakaran Tunggang
Sistem perakaran tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil. Akar terdiri atas sebuah akar besardengan beberapa cabang dan ranting akar, merupakan perkembangan dari akar primer dari akar yang berkecambah.
3. Sistem Perakaran Adventif
Sistem perakaran adventif adalah akar yang bukan merupakan akar primer, misalnya akar dari batang cangkokan, akar dari umbi batang, dan akar dari setek ranting atau batang.

Anatomi Akar
Struktur anatomi akar yang dilihat pada sayatan membujur ujung akar tampak adanya:
1. Tudung akar atau kaliptra,
2. Daerah pembelahan sel,
3. Daerah pembentangan sel, dan
4. Daerah diferensiasi atau pematanagn sel.
Struktur anatomi akar pada sayatan melintang akar muda akan terlihat jaringan-jaringan penyusun dari luar ke dalam sebagai berikut.
1. Epidermis
Tersusun atas selapis sel yang tersusun rapat, dinding sel tipis sehingga mudah ditembus air, terletak pada bagian terluar akar. Memiliki rambut akar sebagai aktivitas sel-sel di belakang titik tumbuh yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.
2. Korteks
Tersusun atas lapisan-lapisan sel berdinding tipis dan tidak tersusun rapat sehingga mempunyai banyak ruang antar sel untuk pertukaran zat. Fungsinya sebagai tenpat cadangan makanan.
3. Endodermis
Tersusun atas sel-sel yang tersusun rapat tanpa ruang antar sel. Letaknya pada bagian sebelah belakang korteks dan merupakan pemisah antara korteks dan silinder pusat. Fungsinya untuk mengatur masuknya air tanah ke dalam pembuluh pengangkut, dan untuk menyimpan zat makanan dan pemisah yang jelas antara korteks dan stele karena bentuk dan susunan selnya khas, berbeda dengan lapisan lainnya.
4. Stele
Stele merupakan bagian terdalam akar yang terdiri dari bermacam-macam jaringan, antara lain sebagai berikut.
a. Perisikel
Letaknya di lapisan terluar dari silinder pusat/stele. Fungsinya untuk membentuk cabang akar dan kambium gabus.
b. Berkas Pengangkut
Xilem, letaknya pada bagian tengah akar. Floem, letaknya diantara jari-jari yang dibentuk oleh xilem.
c. Kambium
Pada tumbuhan dikotil, antara xilem dan floem terdapat cambium. Fungsinya merupakan titik tumbuh sekunder dimana akitivitas kambium kea rah luar membentuk unsure kulit, sedangkan kearah dalam membentuk unsur kayu.
d. Empulur
e. Letaknya di bagian tengah dan diantara berkas pengangkut. Fungsinya untuk menyimpan cadangan makanan.

B. Batang
Batang adalah bagian tubuh tumbuhan yang meliputi leher akar, batang, cabang da ranting.
a. Sifat Batang
1. Berbentuk seperti tabung (silindris)
2. Terdiri atas ruas-ruas yang dibatasi buku-buku, pada buku-buku ini terdapat daun.
3. Biasanya tumbuh tegak di atas tanah menuju cahaya matahari, tetapi ada beberapa yang terdapat di dalam tanah.
4. Selalu bertambah panjang dan mengadakan percabangan.
b. Fungsi Batang
1. Menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun dan zat makanan dari daun ke seluruh bagian tubuh.
2. Sebagai tempat penimbunan cadangan makanan.
3. Tempat melekatnya daun untuk mendapatkan cahaya.
4. Tempat melekatnya bunga agar mudah melakukan penyerbukan.
5. Tempat melekatnya buah yang mengandung biji agar dapat terpencar.
c. Struktur Batang Dikotil
1. Epidermis
Letaknya pada bagian terluar batang yang terdiri dari selapis sel yang tersusunrapat dan tidak mempunyai ruang antarsel. Fungsinya sebagai zat kitin pada batang untuk melindungi agar tidak kehilangan air terlampau banyak.
Pada batang yang telah mengalami pertumbuhan sekunder, terbentuk jaringa gabus berbentuk lensa yang disebut lentisel.
2. Korteks
Bagian luar yang dekat dengan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin dalam tersusun atas jaringan parenkim. Fungsi sel-sel kolenkim dan sklerenkim sebagai jaringan penyokong dan memperkuat tubuh, sedangkan sel-sel parenkim sebagi jaringan dasar, pengisi dan penyimpan zat.
3. Stele
Stele terletak pada bagian terdalam batang yang terdiri dari jaringan-jaringa sebagai berikut.
a. Perisikel
Merupakan lapisan terluar stele yang menyelubungi berkas pengangkut batang . fungsinya untuk memberikan kekuatan pada batang.
b. Berkas Pengangkut
Xilem, terletak pada bagiandalam berkas pengangkut atau di bagian dalam cambium.
Floem, terletak pada bagian dalam perisikel, bagian luar berkas pengangkut atau di bagian luar cambium.
c. Kambium
Kambium yang terletak diantara berkas pengangkut dan parenkim disebut cambium fasikuler.kambium yang terletak diantara dua berkas pengangkut disebut kambium interfasikular. Aktivitas cambium menyebabkan pertumbuhan sekunder pada batang dikotil, yaitu bertambah besarnya diameter batang yang disebabkan oleh pertambahan jaringan sekunder pada jaringan primer atau jaringan mula-mula. Oleh karena itu jaringan kambium sering disebut titik tumbuh sekunder.
d. Empulur
Empulur merupakan parenkim yang terdapat di tengah-tengah stele, juga terdapat di sekitar kelompok-kelompok ikatan pembuluh berbentuk jari-jari, disebut jari-jari empulur. Sel-sel jaringan empulur segaris dengan cambium dengan kambiun fasikuler berubah menjadi kambium.
C. Daun
Daun merupakan organ tumbuhan yang mempunyai peranpenting sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
a. Fungsi Daun
Daun berfungsi untuk membuat makanan melalui fotosintesis dan sebagai tempat pengeluaran air. Kelebihan air pada tumbuhan yang dikeluarkan melalui daun dalam bentuk uapair disebut transpirasi, apabila dikeluarkan dalam bentuk cairan disebut gutasi.
b. Morfologi Daun
Secara morfologi, daun lengkap memiliki bagian-bagian berupa pelepah daun, tangkai daun, dan helai daun. Sifat-sifat daun dapat diamati dari bentuk ujung daun, bentuk pangkal daun, bentuk pertulangan daun dan bentuk tepi daun. Daun monokotil bentuknya bernacam-macam,bertangkai daun dan urat daunnya menyirip atau menjari. Daun dikotil bentuknya seperti pita, pada pangkalnya terdapat lembaran yang membungkus batang, dan urat daunnya sejajar.
c. Anatomi Daun
Struktur Daun Dikotil
1.Epidermis
Letaknya pada permukaan atas maupun bawah daun. Fungsi utamanya untuk melindung jaringan daun di bawahnya dan menjaga bentuk daun agar tetap. Pada umumnya terdiri dari selapis sel yang dinding selnya mengalami penebalan dari kitin (kutikula) atau kadang lignin.fungsi kutikula adalah untuk mencegah terjadinya penguapan air yang terlalau besar pada daun. Terdapat stomata yang terletak pada permukaaan atas dan baeah daun, tetepi ada pula yang terdapat pada permukaan tubuh. Fungsi stomata adalah sebagai jalan masuk keluarnya udara.
2. Mesofil ( Jaringan Dasar)
Letaknya antara epidermis atas dan epidermis bawah, dan berdiferensiasi menjadi jaringan tiang. Sel-sel jaringan tiang berbentuk silinder, tersusun rapat dan mengandung banyak kloroplas. Jaringan bunga karang tersusun oleh sel-sel yang tidak teratur dan berdinding tipis, fungsinya sebagai tempat berlangsungnya fotosíntesis.
3. Jaringan Pengangkut
Berkas pengangkut membentuk bangunan kompleks disebut tulang daun. Letaknya pada helai daun, memepuyai satu ibu tulang dan cabang-cabang yang membentuk jala. Fungsinya mengangkut air serta zat hara dari tanah dan mengangkut hasil fotosíntesis ke bagian tubuh yang lain.
4. Jaringan Sekretoris
Terdapat pada tumbuhan tertentu berup[a sel-sel khusus, misalnya kelenjar, saluran getah dan sel-sel cristal. Letaknya pada mesofil daun.

Struktur Daun Monokotil
1. Epidermis
Letaknya pada permukaan atas maupun bawah daun. Fungsinya melindungi jaringan daun di bawahnya. Terdapat stomata yang letaknya berderet diantara daun tetapi ada juga yang hanya terdapat pada permukaan daun.
2. Mesofil (Jaringan Dasar)
Letaknya pada cekungan diantara urat daun. Mesofil tidak berdiferensiasi menjadi jaringan tiang tetapi bentuknya seragam, fungsinya sebagai tempat berlangsungnya fotosíntesis.
3. Jaringan Pengangkut
Membentuk bangunan kompleks disebut tulang daun. Letaknya sejajar sumbu daun dan dihubungkan oleh berkas pengangkut kecil di antaranya. Fungsinya mengangkut hasil fotosíntesis ke bagian tubuh yang lain.

D. Bunga
Bunga adalah alat reproduksi generatif pada tumbuhan yang muncul apabila tumbuhan telah mencapai usia tertentu. Struktur bunga sempurna terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut.
a. Dasar Bunga (Reseptakel)
Dasar bunga adalah ujung percabangan yang berhenti pertumbuhannya dan merupakan tempat terdapatnya perhiasan dan kelamin bunga.
b. Perhiasan Bunga
1. Kelopak (Calyx)
Kelopak merupakan bagian terluar bunga yang berfungsi melindungi bunga pada saat bunga berbentuk kuncup.
2. Mahkota (Corolla)
Mahkota bunga merupakan lapisan kedua setelah kelopak, bentuknya besar, dan warnanya beraneka ragam. Funsi mahkota bunga adalah menarik serangga agar menghisap madu dan sekaligus membantu penyerbukan.
c. Alat Kelamin Bunga
1. Putik (Pistillum)
Putik merupakan alat kelamin betina pada tumbuhan.putik tersusun dari daun buah dan berada di pusat bunga. Bagian-bagian putik sebagai berikut:
a. Bakal buah, yang merupakan tempat terdapatnya ovum(sel telur).
b. Tangkai putik, merupakan tempat lewatnya serbuk sari saat pembuahan dan penyokog kepal putik.
c. Kepala Putik, merupakan tempat melekatnya serbuk sari saat terjadi penyerbukan.

2. Benang Sari (Stamen)
Benang sari merupakan alat kelamin jantan pada tumbuhan. Bagian-bagian benang sari adalah sebagai berikut.
a. Kepala sari, terletak di ujung tangkai sari. Di dala kepala sari terdapat satu atau lebih ruang sari, ruang sari terdiri dari dua kantung sari yang merupakan tempat terbentuknya serbuk sari.
b. Tangkai sari yang menyokong kepala sari.


V. ALAT DAN BAHAN
a) Alat
1. Mikroskop
2. Kaca objek dan kaca penutup
3. Silet
4. Pipet
5. Pinset
b) Bahan
1. Daun beringin Ficus sp.
2. Batang jagung Zea mays
3. Akar kecambah kacang merah Phaseolus vulgaris
4. Ilalang
5. Daun Rheo discolor
6. Preparat Heliantus annus
7. Aniline sulfat
8. Kapas dan tisu
9. Gabus



VI. PROSEDUR KERJA
Kegiatan 1 : Mendeteksi ikatan pembuluh batang dikotil, monokotil, berkayu dan akar.
1. Buatlah sayatan melintang dari batang jagung, serta akar kecambah kacang merah.
Catatan: sayatan yang baik apabila kita bisa menyayat setipis mungkin dengan menggunakan siet yang tajam. Caranya silet diarahkan ketubuh kita. Kalau sayatan kita sangat tipis dan baik, kita bisa mendapat gambar di bawah mikroskop satulapis sel.
2. Letakan sayatan tersebut di kaca objek yang telah ditetesi aniline sulfat. kemudian tutup dengan kaca penutup. Bagian yang mengandung lignin (zat kayu) akan berwarna kuning oleh aniline sulfat.
3. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran objek 10X , kemudian 40X.
4. Perhatikan erbedaan antara kedua sayatan tersebut dan kenalilah ikatan pembuluh dan jaringan-jaringan lainnya.
Kegiatan 2 : Mempelajari jaringan.
A. Diwakili oleh batang jagung Zea mays
1. Amati jaringan-jaringan yang terdapat pada sayatan melintang Zea mays dibawah mikroskop dengan perbesaran 40X.
2. Perhatikan susunan ikatan pembuluhnya. Jka ingin melihat keseluruhan jaringan tersebut gerakanlah preparat perlahan-lahan agar semua gambar dapat kamua amati dibawah mikroskop. Usahakan melihat preparat dari bagian tepi sampai ke tengah.
B. Mempelajari jaringan pada penampang melintang daun beringin Ficus sp.
1. Selipkan sepotong daun ficus diantara gabus yan telah dibelah ujungnya.
2. Buatlah irisan melintang setipis mungkin dari daun trsebut bersama gabusnya.
3. Letakan irisan tersebut diatas kaca objek yang bersih dan sudah ditetesi aniline sulfat. Tetapi harus diingat jangan sampai meletakan preparat itu terballik. Posisi bagian atas dan bagian bawah daun tetap berada posisi kiri dan kanan, bekas sayatan menghadap keatas. Kemudian ditutup dengan penutup. Usakan jangan sampai ada gelembung udara.
4. Amatilah di bawah mikroskop biologi dengan perbesaran obyek 10X, kemudian 40X. perhatikan bagian-bagianya seperti epidermis, palisade, spon, stomata, dan ikatan pembuluh. Ikatan pembuluh pada penampang melintang daun sebenarnya adalah tulang daun.
C. Mempelajari jaringa pada hypodermis Rhoeo discolor
1. Buatlah sayatan membujur permukaan bawah (paradermal) dan Rhoeo discolor.
2. Usahakan yang disayat itu tipis karena mengigingkan untuk mengamati satu lapis sel.
3. Letekan irisan tersebut diatas kaca objekyang sudah bersih dan telah ditetesi aniline sulfat atau air ledeng / aquades. Kemudian tutup pakai kaca penutup.
4. Amatilah dibawah kaca mikroskop dengan perbesaran 10X kemudian 40X


VII. HASIL PENGAMATAN








VIII. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini kami mencoba mengamati tentang berbagai bentuk jaringan tumbuhan. Kegiatan pertama kami melakukan beberapa percobaan diantaranya kami mengamati diagram melintang pembuluh pada akar bunga matahari (Heliantus annus), dari hasil pengamatan melalui mikroskop dapat dilihat bahwa akar bunga matahari memiliki epidermis pada bagian permukaannya yang berfungsi untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya. Selain itu terdapat berkas pengangkut yang terdiri dari floem dan xilem yang tersusun melingkar dan teratur, floem dan xilem pada tumbuhan dikotil terletak teratur dan melingkar, jadi hal ini membuktikan bahwa tumbuhan bunga matahari adalah tanaman dikotil.
Selanjutnya kami melakukan pengamatan pada preparat awetan batang jagung (Zea mays), dari hasil pengamatan tampak berkas pembuluh pada batang jagung ini menyebar, jadi jagung merupakan tumbuhan monokotil karena pada umumnya tumbuhan monokotil memiliki xilem dan floem yang letaknya menyebar.
Selanjutnya kami melakukan pengamatan pada preparat awetan batang bunga matahari, kami menemukan bagian-bagian yang terdapat pada batang bunga matahari yaitu epidermis yang berfungsi sebagai zat kitin pada batang untuk melindungi agar tidak kehilangan air terlampau banyak, lalu ada kolenkim,parenkim, sklerenkim, kambium, floem dan xilem. Pada tumbuhan dikotil terdapat lingkaran tahun sebagai akibat dari aktivitas kambium pada musim kemarau dan musim dingin, namun kami mengalami kesulitan untuk mengamati lingkaran tahun tersebut karena gambar yang kurang jelas dan kemampuan kami yang masih pemula dalam mengamati jaringan. Sedangkan jagung (Zea mays) sama sekali tidak memiliki lingkaran tahun, maka jagung merupakan tanaman monokotil.
Percobaan selanjutnya kami melakukan pengamatan pada preparat awetan daun Ficus, dari pengamatan tersebut diketahui jaringan-jaringan pada daun Ficus yaitu sebagai berikut.di bagian permukaan terdapat epidermis yang berfungsi melindungi jaringan daun di dalamnya. Terdapat stomata yang letaknya berderet di antara daun, fungsinya sebagai jalan keluar masuknya udara. Dan ada jaringan sklerenkim yang berfungsi sebagai alat penyokong. Gambar yang cukup jelas adalah jaringan mesofil yang terdiri dari rongga udara, xilem dan floem yang berfungsi untuk mengangkut air dan zat hara dari tanah dan mengagkut hasil fotosintesis ke bagian tubuh yang lain.

Lalu kami melakukan pengamatan pada sayatan permukaan daun Rhoeo discolor, daun Rhoeo discolor terdiri dari dinding sel pada bagian terluar, dinding sel hanya terdapat pada tumbuhan. Di bagian dalam terdapat nukleus, sitoplasma dan stomata. Nucleus/inti berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel, stomata merupakan mulut daun dan berperan dalam proses fotosintesis, sedangkan sitoplasma adalah cairan yang terdapat di dalam sel. pada tumbuhan. Rhoeo discolor selnya berbentuk segi enam.
Pertanyaan :
1. Apa perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dilihar dari ikatan pembuluhnya?
2. Apa yang menyebabkan lingkaran tahun?
3. Apa pebedaan akar dan batang pada penampang melintangnya?
Jawaban :
1. Perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dapat dilihat dari penampang melintang berkas ikatan pembuluhnya, pada batang dikotil ikatan pembuluhnya tersusun melingkar, sedangkan pada monokotil menyebar.
2. Pada batang tumbuhan dikotil terdapat kambium, jaringan ini bersifat meristem (selalu membelah) dan berperan dalam pertumbuhan sekunder/perbesaran batang. Pada pertumbuhannya ini kecepatan penebalan batang tidaklah selalu tetap, di musim kemarau/kering pertumbuhan terhambat oleh karena itu penebalan yang terjadi tipis, sedangkan pada musim hujan pertumbuhannya cepat dan penebalannya relatif besar. Jadi lingkaran tahun terjadi karena perbesaan kecepatan pertumbuhan sekunder oleh cambium yang disebabkan perubahan musim pertahunnya.
3. Perbedaan antara batang dan akar pada dikotil adalah pada batang dikotil, berkas pembuluh tersusun melingkar, sedangkan pada akar dikotil xylem berada di pusat akar membentuk enpulur, sebagai pusat penyaluran air dan mineral dari akar ke batang.
IX. KESIMPULAN
1. Jaringan adalah sekumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama
2. Pada tumbuhan monokotil dan dikotil terdapat perbedaan penyusunan jaringannya, yaitu pada monokotil ikatan pembuluhnya menyebar, sedangkan pada dikotil tersusun melingkar.
3. Baik pada batang monokotil maupun dikotil, terdapat beberapa jaringan yaitu epidermis, korteks dan jaringan ikatan pembuluh (xylem dan floem). Sedangkan jaringan cambium hanya terdapat pada dikotil.
4. Pada daun terdapat jaringan epidermis atas, epidermis bawah, jaringan palisade, jaringan spon, berkas pembuluh dan stomata.







LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI
FKIP UNSRI NILAI
INDRALAYA


LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI UMUM











JUDUL PERCOBAAN




Nama Mahasiswa : Ismi Ariningsih
No. Induk Mahasiswa : 06091010045
Jurusan/ Prodi : PENDIDIKAN MIPA/KIMIA
Hari : JUMAT
Tanggal Praktikum : 20 NOVEMBER 2009
Tanggal Penyerahan : 4 DESEMBER 2009
Dosen Pembimbing : Mgs.M. Tibrani S.Pd. M.Si

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Reece-Michell. 1999. Biologi. Jakarta : Erlangga
Kimbal, Jhon. W. 1990. Biologi Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga
Tim Biologi Umum. 2008. Panduan Praktikum Bilgi Umum. Indralaya : FKIP Unsri
Viona, Angelina.http://biocyberway.blogspot.com. ”jaringan tumbuhan dan hewan”. Diakses pada tanggal 1 November 2009.
Rumangen, Jhoni. http://toiusd.multiply.com. ”berkas pengangkut pada monokotil”.diakses pada tanggal 1 November 2009.
Nusani. http://sanitea.blogspot.com. ”mengenal jaringan tumbuhan”. Diakses pada tanggan 1 November 2009.