- Dengan membaca, siswa dapat mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang terjadi sebelum pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan dengan penuh kepedulian.
- Dengan bercerita, siswa dapat menyebutkan peristiwa-peristiwa setelah pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan dengan penuh kepedulian.
- Dengan mengamati gambar, siswa dapat mempraktikkan gerak tari dengan pola lantai yang benar.
- Dengan mengamati video pembelajaran, siswa dapat mempraktekkan gerak tarian pola lantai pada gerak tari kreasi daerah.
- Peristiwa penting pada masa pemerintahan kolonial Inggris dan Belanda
- Menganalisis informasi melalui bacaan
- Bentuk pola lantai karya tari
Teks narasi
sejarah
Setelah mendengar berita Jepang menyerah kepada Sekutu, bangsa Indonesia mempersiapkan dirinya untuk merdeka. Perundingan-perundingan diadakan di antara para pemuda dengan tokoh-tokoh tua, maupun diantara para pemuda sendiri. Walaupun demikian, antara tokoh pemuda dan golongan tua sering terjadi perbedaan pendapat. Akibatnya, terjadilah “Peristiwa Rengasdengklok”. Pada tanggal 16 Agustus pukul 04.00 WIB, Bung Hatta dan Bung Karno beserta Ibu Fatmawati dan Guntur Soekarno Poetra dibawa pemuda ke Rengasdengklok agar tidak terpengaruh oleh Jepang. Tujuannya mendesak golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Setelah melalui perdebatan dan ditengahi Ahmad Soebardjo, menjelang malam hari, kedua tokoh, Bung Hatta dan Bung Karno, akhirnya kembali ke Jakarta. Rombongan Soekarno-Hatta sampai di Jakarta pada pukul 23.00 WIB. Soekarno dan Hatta setelah singgah di rumah masing masing, lalu bersama rombongan lainnya menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta (tempat Ahmad Soebardjo bekerja). Di tempat itu, mereka akan merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Perumusan sampai dengan
penandatanganan teks Proklamasi Kemerdekaan baru selesai pada pukul 04.00 WIB dini
hari pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada saat itu juga, disepakati bahwa teks
Proklamasi akan dibacakan di halaman rumah Ir.Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur
56 Jakarta pada pukul 10.00 WIB.
Adapun peristiwa setelah dibacakannya teks Proklamasi Kemerdekaan sebagai berikut.
1.
Penyebaran
Berita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
· Para
pemuda menyebarkan berita Proklamasi melalui berbagai cara, antara lain menyebar pamflet, mengadakan
pertemuan, dan menulis pada tembok-tembok.
· Wartawan Kantor
Berita Domei (sekarang Kantor
Berita Antara), Syahruddin
berhasil menyelundupkan teks Proklamasi
dan diterima oleh
Kepala Bagian Radio,
Waidan B. Palenewen. Teks
Proklamasi tersebut kemudian diberikan kepada F. Wuz untuk segera disiarkan
melalui radio.
· Berita
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia juga disebarkan melalui beberapa surat kabar.
Harian Soeara Asia di Surabaya adalah koran pertama yang menyiarkan berita Proklamasi.
· Pihak
pemerintah Republik Indonesia juga menugaskan para gubernur yang telah dilantik pada
tanggal 2 September 1945 untuk
menyebarluaskan berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di
wilayahnya.
2.
Sambutan
Rakyat di Berbagai Daerah terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
· Peristiwa
penting yang menunjukkan dukungan rakyat secara spontan terhadap Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, antara lain sebagai berikut.
· Rapat
Raksasa di Lapangan lkada (Ikatan Atletik Djakarta) Jakarta pada tanggal 19
September 1945 menyambut kemerdekaan.
· Usaha
menegakkan kedaulatan juga terjadi di berbagai daerah dengan adanya tindakan
heroik di berbagai kota yang mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara
lain di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Aceh,
Bali, Palembang, Kalimantan, Bandung, Makassar, Lampung, Solo, Sumatra Selatan,
dan Sumbawa.
Mengidentifikasi Teks Narasi Sejarah
melalui Pertanyaan
· Untuk membuat pertanyaan yang sesuai dengan informasi yang disajikan dalam
teks, kamu perlu memahami isi teks dengan saksama.
· Setelah itu, gunakan kata tanya 5W1H yang terdiri atas kata tanya (what) apa, (who) siapa, (where) dimana, (when) kapan, (why) mengapa, dan (how) bagaimana untuk membuat
pertanyaan.
Gerak tari
dan pola lantai
Gerak tari adalah serangkaian gerakan
indah dari dalam tubuh manusia. Penampilan gerak tari akan terasa lebih indah
jika ada iringan musiknya. Musik dan tari merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan. Musik dapat mengatur tempo gerak, sebagai pengiring,
memberikan suasana, dan sebagai ilustrasi untuk mempertegas ekspresi gerak.
Selain musik atau iringan tarinya, keindahan gerak tari juga dapat dilihat dari
pola lantai saat penari memperagakan gerak tari. Tahukah kamu apa yang dimaksud
dengan pola lantai?
Pola lantai adalah garis-garis di
lantai yang dilalui oleh penari dari perpindahan tempat satu ke tempat lain
pada saat melakukan gerak tari. Menurut jenisnya, ada tiga bentuk karya tari
yang perlu kamu ketahui sebelum kita lebih lanjut membahas tentang pola lantai.
Ada bentuk karya tari tunggal, karya tari berpasangan, dan bentuk tari
kelompok. Perhatikan gambar berikut. Apakah kamu bisa membedakan ketiga bentuk
karya tari tersebut?
Dalam seni tari, pola lantai merupakan gerakan yang dilakukan dengan berpindah atau bergeser secara terstruktur agar membentuk pola denah tertentu. Fungsi pola lantai yaitu membuat tarian menjadi lebih dinamis, indah, dan menarik. Sehingga sangat penting di dalam unsur seni tari.
Pola lantai pada gerakan tari memiliki pola yang beranekaragam, contohnya adalah sebagai berikut:
Untuk lebih memahami materi pola lantai, silakan amati video berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar